Ini Penyebab 10 Ketua PAC Demokrat Pekanbaru Dicopot Massal

Senin, 18 April 2022

PANTAU PEKANBARU - 10 Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Kota Pekanbaru yang diganti massal disinyalir karena tidak memberikan dukungan kepada Sekretaris DPC Partai Demokrat Pekanbaru atas nama TAF.

Sekretaris DPC Demokrat itu sendiri maju sebagai Calon Ketua DPC bersama kader partai Demokrat lainnya yakni Aidil Amri. Keduanya merupakan anggota DPRD Kota Pekanbaru saat ini.

Dari keterangan 10 Ketua PAC di video, Sekretaris DPC Demokrat Pekanbaru, TAF mengusulkan ke DPD Demokrat Riau agar 10 PAC tersebut diganti. Pergantian Ketua PAC itu tak lain karena telah memberikan dukungan dan komitmen dengan bakal calon ketua lainnya atas nama Aidil Amri.

Para ketua PAC Demokrat Pekanbaru ini menyatakan kekecewaan mereka. Padahal selama kepemimpinan Agung Nugroho tiga tahun lamanya, para Ketua PAC tersebut telah berbuat serta bekerja membesarkan Partai Demokrat di Pekanbaru.

Namun karena 10 Ketua PAC Pekanbaru memberikan dukungan ke Aidil Amri, 10 Ketua PAC Pekanbaru dicopot secara massal jelang pelaksaaan Muscab Partai Demokrat di Kota Dumai, 18 April 2022.

Ketua PAC Demokrat Binawidya, Sulistiono saat dikonfirmasi membenarkan adanya pernyataan kekecewaan kepada DPD Partai Demokrat Riau di bawah kepemimpinan Agung Nugroho.

“Lebih dari setahun yang lalu kami dipanggil ke rumah dinas di Jalan Sumatera, untuk ditunjuk, diperintahkan bahkan kami telah menyusun kepengurusan PAC hingga ranting saat Agung Nugroho jadi Ketua DPC Pekanbaru,” kata Sulistiono saat dikonfirmasi CAKAPLAH.com, Senin (18/4/2022).

Diceritakan Sulistiono, Agung Nugroho sendiri yang telah berjanji akan meneken SK kepengurusan pengurus PAC hingga ranting Partai Demokrat Pekanbaru. Namun, jelang pemilihan Ketua DPC, 10 Ketua PAC justru diganti.

 

“Setelah mau ada Muscab, kok tiba-tiba ada usulan pergantian. Dibilangnya kami tidak pernah aktif. Kan lucu. Sementara usulan nama-nama yang baru ini berasal dari usulan Sekjen DPC yakni TAF yang juga calon Ketua DPC,” tegasnya.

Disampaikan Sulistiono lagi, SK Kepengurusan yang telah dikeluarkan adalah SK yang telah memberikan dukungan kepada TAF. Parahnya, SK yang tidak memberikan dukungan ke TAF tidak dikeluarkan seperti halnya peraih suara terbanyak pada Pileg 2019 yakni Aidil Amri yang sebelumnya merupakan ketua DPAC Rumbai.

“Sekarang yang di SK kan keluar itu yang mendukung pihak TAF. Yang tidak mendukung maka tidak diterbitkan SK nya. Padahal kemarin-kemarin itu tim TAF sempat melobi kami agar mendukung TAF menjadi ketua DPC. Kalau saya mendukung TAF, mungkin SK saya pun keluar,” pungkasnya. ***