Minyak Goreng Picu Inflasi di Riau

PANTAU PEKANBARU- Melihat perkembangan harga terkini, minyak goreng diperkirakan berpotensi menjadi penyumbang inflasi pada bulan selanjutnya, sebagai dampak perbedaan harga HET dan nilai ekonomisnya. Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Riau, Muhamad Nur, Rabu (6/4/22).
Menurutnya, deflasi minyak goreng sebagai dampak pemberlakukan HET minyak goreng sesuai Permendag 6/2022 yang berlaku hingga pertengahan Maret lalu, hingga menyebabkan rerata harga pada bulan Maret lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
"Surat Edaran Menteri Perdagangan No. 9 Tahun 2022 tentang Relaksasi Penetapan Harga Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana dan Kemasan Premium, perkembangan harga minyak goreng kembali menunjukan tren peningkatan sejak minggu ke-4 Maret 2022," terangnya.
Melansir riauterkini.com,Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), hingga minggu ke-4 Maret 2022 rerata perkembangan harga minyak goreng di Riau terpantau sebesar Rp22.200/kg.
Jika diamati berdasarkan jenisnya, perkembangan harga untuk minyak goreng curah sebesar Rp 18.400/kg, minyak goreng kemasan bermerk jenis 1 sebesar Rp 24.800/kg, dan minyak goreng kemasan bermerk jenis 2 sebesar Rp 23.450/kg.
Perkembangan harga ini masih diatas level harga pada HET yang ditetapkan untuk minyak goreng curah, yaitu Rp14.000/kg. Sementara untuk jenis minyak goreng kemasan bermerk, perkembangan harga terpantau kembali ke nilai ekonomisnya. (*/*)
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar