PANTAU PELALAWAN- Kondisi jalan poros desa yang menghubungkan Desa Keriung menuju ibukota Kecamatan Bunut sangat memprihatinkan. Jalan sepanjang kurang lebih 6 kilometer itu jika musim hujan akan menjadi kubangan lumpur. Apabila musim kemarau masyarakat harus menghirup debu-debu beterbangan sepanjang jalan.
        Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, pada jalan poros yang tembus ke Desa Petani sepanjang 6 kilometer itu terdapat dua titik kerusakan terparah. Dua titik itu terdapat di dua pendakian yang sangat hancur dan berlumpur apabila diguyur hujan.
       Hal ini sudah sejak lama dirasakan oleh masyarakat setempat. Masyarakat berharap pemerintah atau pihakq swasta agar bisa melihat langsung.
        Demikian disampaikan Kepala Desa Keriung Kecamatan Bunut, Razali, Jumat (8/4/2022). Ia berharap pemerintah agar segera membangun jalan tersebut.
        Katanya, karena kondisi jalan yang rusak parah, apalagi musim hujan, banyak siswa tak ke sekolah, lantaran tak bisa lewat.

       "Puncaknya, kemarin kondisi jalan berlumpur setelah disiram hujan, banyak anak-anak kita setingkat SMP, MTS dan SMA yang bersekolah ke ibukota Kecamatan Bunut libur dibuatnya. Hal ini mengingat sekolah lebih lanjut belum ada di Desa Keriung," terang Kades Razali.
    MMelansir cakaplah.com,  jalan yang dilewati itu merupakan jalan cepat tembus ke Desa Petani menuju ibukota Kecamatan Bunut. "Selain jalan di sini memang ada jalan lain, tapi harus memakan waktu dua kali lipat, melewati Desa Merbau, jarak tempuhnya agak jauh," ujarnya. 
     Pemerintahan desa sebelum-sebelumnya, kata Kades Keriung, setiap usulan Musrengbang hanya satu yang diusulkan, yakni memperjuangkan jalan poros tersebut.
      "Setiap usulan Musrengbang kami hanya memperjuangkan jalan ini, biar saja tidak dapat pembangunan yang lain, namun tetap saja tak lolos," bebernya.
        Dengan kondisi ini, Ia berharap pemerintah ataupun pihak perusahaan yang beroperasi di dekat desa, membantu membangun kondisi jalan tersebut. (*/*)