Narto Benarkan Temui BK Melapor Terkait Pinjaman Uang, Menyasar Dua Oknum Pimpinan DPRD Dumai

PANTAU DUMAI -Sebagaimana di tayang Broadcast TV Jumat (12/05/22) sekira Pukul 16.00 Wib, bahwa warga Dumai bernama Sunarto atau akrab disapa Narto datangi Gedung DPRD Kota Dumai. Maksud dan tujuan kedatangan warga yang berdomisili di Jalan Garuda, Kelurahan Bagan Keladi, Kecamatan Dumai Barat menemui Badan Kehormatan (BK) DPRD sangat jelas.
Menurut yang ditayangkan Broadcast TV, maksud Narto menemui BK ingin melaporkan terkait pinjaman uang/hutang piutang dengan dua unsur oknum Pimpinan DPRD. Bahwa pinjaman/hutang piutang tersebut telah memasuki tahun kedua, sampai kini belum ada kejelasan pembayaran. Oleh karena menyangkut dua pimpinan DPRD Dumai pria yang biasa di panggil Lelek tersebut telah menyampaikan ke BK.
Terkait hal tersebut diatas awak media menghubunginya melalui panggilan WhatsAap, pada Selasa (17/05). Tujuan untuk mendapatkan informasi akurat dan terpercaya. Dari sumber berkenaan, terkait persoalan hutang piutang serta kedatangannya menemui BK DPRD.
Di salah satu kedai kopi bilangan Jl Jenderal Sudirman awak media janjian ketemu dengan warga bernama Narto tersebut. Di kedai kopi itu ia jelaskan panjang lebar kronologis kejadian hutang piutang yang melibatkan dua unsur pimpinan Lembaga terhormat tersebut. Apa yang disampaikan Narto kepada awak media berikut kutipan dan rangkumannya sebagaimana uraian dibawah.
Namun sebelum itu ia menceritakan kedatangannya kemarin ke Gedung DPRD, dan diterima salah seorang anggota BK DPRD Dumai Marihot Sitorus. Pertemuan dengan Politisi partai Banteng moncong putih atau PDI Perjuangan itu berlangsung di ruang Rapat Melati Lt ll Gedung yang lokasinya ada di Jl Tuanku Tambusai Bagan Besar.
Menurutnya, Marihot Sitorus seorang saja ada karena anggota BK yang lain tidak terlihat hadir. Setelah ia menerangkan kedatangannya ke Gedung DPRD kemarin barulah Narto menjelaskan secara rinci dan detail ehwal terjadinya hutang piutang yang dialaminya sampai sekarang ke awak media.
"Bahwa waktu kejadian secara pasti saya lupa namun sekitar dua tahun lalu saya bertemu dengan mereka, adapun kedua namanya saya sebut inisial saja, yaitu AP dan B. Pertemuan kala itu terjadi disalah satu kedai kopi tepatnya kedai kopi Ali". ungkap Narto tanpa menyebut kedai kopi Ali yang mana satu karena di Dumai ada beberapa tempat.
Lanjutnya "Dari pertemuan tersebut terjadi kesepakatan saya akan meminjamkan uang dan sorenya saya bertemu kembali tetapi hanya dengan B seorang saja. Sedangkan AP tidak hadir dan di pertemuan kedua terjadi di kedai kopi Alif yang berlokasi di Jl Husni Thamrin (Jl Dock menuju Pos Securiti Pertamina RU ll)".
"Disitu langsung saya berikan uang pinjaman tersebut untuk diberikan ke AP dan untuk jumlahnya saya lupa, namun jika tidak salah ada 5 kali pemberian dengan total keseluruhan lebih kurang Rp 210 juta, selain tunai melalui transfer juga ada dikirim ke rekening seseorang bernama Juan dan itu juga berdasarkan rekomendasi dari B". urai Narto.
"Pinjaman tersebut sesuai kesepakatan awal untuk AP dan B hanya bertindak sebagai fasilitator, saya yakin serta menyanggupi memberikan pinjaman karena percaya kepada B, seterusnya apakah uang tersebut sampai ke AP atau tidak saya tidak tahu persis dan itu menjadi urusan B karena saya tahunya dengan B saja, makanya ketika saya tagih kembali uang tersebut B harus ikut bertanggungjawab".
"Karena persoalan tersebut sudah lama dan AP sepertinya tidak ada itikad baik membayar kembali makanya saya mendesak B ikut menyelesaikan dan beberapa waktu lalu B menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan, pernyataan itu di ucapkan dihadapan beberapa saksi, bahkan salah satuvsaksinya oknum kepolisian, namun nyatanya sampai sekarang tidak terealisasi". ungkap Narto sedikit kecewa.
Ketika awak media menanyakan kenapa menyanggupi memberi pinjaman dengan jumlah besar, meski kedua oknum tersebut termasuk sosok terpandang dan pimpinan sebuah Lembaga terhormat. Apalagi dengan tidak ada jaminan tertulis, atau apakah pinjaman uang tersebut dilakukan karena dijanjikan sesuatu misalnya paket pekerjaan selidik awak media. Karena menurut isu ada embel-embel tertentu terkait uang pinjaman tersebut, namun Narto seperti enggan menangapi pertanyaan tersebut dan terkesan menyembunyikan sesuatu.
Narto hanya ucapkan komentar singkat terkait pertanyaan awak media yang menduga ada sesuatu mendasar terjadinya pinjaman uang tersebut. Sepertinya tetap menjadi rahasia dan sementara ini ia tidak ingin ungkap ke publik, hanya berjanji ada waktunya kelak semua ini ia sampaikan. Dengan catatan jika tidak ada niatan membayar dan menyelesaikan semua hutang piutang, dan setakat ini saya hanya berharap uang saya segera kembali, itu saja.
"Apa sebabnya saya berani pinjamkan uang dengan nilai besar tentu ada salah satunya mereka punya jabatan dan kedudukan, saya tidak menyangka akan jadi seperti sekarang, dan sementara ini biar saya simpan dulu alasannya karena masih berharap ada itikad baik kedua oknum pimpinan DPRD tersebut menyelesaikan dengan segera, jika tidak saya akan ungkap ke publik, dan siap dengan segala konsekuensi dan resiko, saya akan hadapi dan semua akan terang benderang nantinya. terang Narto..
Lanjutnya lagi "Kita lihat saja nanti perkembangannya apalagi setelah saya melapor ke BK semoga ada niat baik mereka berdua membayar, hanya mengingatkan persoalan ini harus segera di tuntaskan jangan sampai berlarut-larut dan itu tidak elok apalagi terkait persoalan hutang piutang tidak di dunia di akhiratpun harus di pertangungjawabkan". tutup pria pemilik beberapa eksavator itu.
Persoalan Pinjaman uang/hutang-piutang ini sebenarnya pernah dirilis ke media beberapa waktu lalu dan sempat viral. Bahkan kabarnya saat itu ada niat lakukan pembayaran, seperti disampaikan sumber dapat dipercaya kepada awak media kala itu. Namun sepertinya janji tersebut tidak terealisasi dan terbukti kini sampai ke BK, tidak menutup kemungkinan jika menilik pernyataan Narto awak media memprediksi persoalan ini bisa bergulir ke ranah hukum, kita lihat nantilah dan bersama menanti info lanjutan.***(Tim)
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar