Artikel

JEJAK DIGITAL: Intrik CIA 'Serang' Sukarno: Dari Agen Cantik Menyusup ke Istana hingga Film Porno

Ilustrasi (Dok:Soekarno. ©Deppen/Cindy Adams)

PANTAU JAKARTA - Dianggap susah dikendalikan dan semakin condong ke Blok Timur, intelijen Amerika Serikat melancarkan kampanye hitam kepada Presiden Sukarno.

Mendapatkan pekerjaan online di USA mungkin lebih mudah daripada yang anda pikirkan

Cari Pekerjaan | Cari Iklan

Sejak 1958, bukan rahasia lagi jika Amerika Serikat mulai menjalankan politik subversi terhadap Indonesia. Kemenangan besar PKI dalam Pemilihan Umum 1955 dan semakin condongnya Presiden Sukarno ke Blok Timur, dinilai menjadi ancaman bagi kepentingan pemerintah Presiden AS Dwight D, Eisenhower di kawasan Asia Tenggara.

Dalam kampanye permusuhan itu, pemerintah Eisenhower sangat tergantung dan percaya kepada pasokan informasi dari Direktur CIA Allen Dulles.

Menurut Greg Poulgrain dalam Bayang-Bayang Intervensi: Perang Siasat John F.Kennedy dan Allen Dulles atas Sukarno, begitu percayanya Eisenhower kepada Dulles hingga dia menafikan laporan-laporan John M. Allison, duta besar-nya sendiri di Jakarta.

"Padahal banyak laporan CIA yang tidak konsisten… (dan) nantinya terbukti tidak benar," ungkap Allison dalam suatu wawancara dengan Poulgrain dikutip merdeka.com

Intel Cantik AS

Allison sendiri sudah berupaya meyakinkan Eisenhower jika sejatinya Sukarno bukanlah seorang komunis. Tetapi lebih cenderung sebagai seorang nasionalis. Namun laporan itu tak pernah digubris oleh presidennya.

Maka berlangsunglah aksi-aksi menghancurkan Sukarno. Diantaranya operasi intelijen untuk menghimpun sisi-sisi tersembunyi dari Sukarno hingga aksi melakukan kampanye hitam.

Pada pertengahan 1965, CIA mengirimkan seorang agennya yang memiliki penampilan menarik dan berwajah sangat cantik. Pat Price, nama sang intel, memasuki Istana Merdeka sebagai seorang mahasiswi Amerika Serikat yang mengaku tengah melakukan penelitian mengenai kebudayaan Jawa.

"Gadis itu mengatakan bahwa dia akan menulis sebuah buku dan minta bantuanku," ungkap Sukarno kepada Willem Oltmans dalam bukunya Di Balik Keterlibatan CIA: Bung Karno Dikhianati?

Singkat kata, masuklah Pat Price ke lingkungan utama istana dan bergaul akrab dengan Sukarno beserta anak-anaknya. Bahkan, menurut Guntur Sukarnoputra dalam Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku, bapaknya nyaris saja jatuh ke dalam pelukan perempuan AS itu.

Untunglah sebelum situasi berjalan lebih jauh, Sukarno diberitahu oleh Presiden Pakistan Ayub Khan jika perempuan cantik yang ada di istananya itu adalah agen CIA. Tentu saja informasi dari salah satu sahabat dekatnya itu membuat Sukarno berang. Pat kemudian diusir dari Indonesia.

Trik Film Porno

Tidak cukup dengan memasukan intel ke istana Sukarno, CIA diam-diam mengeluarkan Happy Days, sebuah film berdurasi pendek yang memperlihatkan seseorang yang mirip Sukarno tengah beradegan mesum dengan seorang perempuan bule.

Sebelumnya santer tersiar jika Sukarno memiliki hubungan khusus dengan seorang pramugari berkebangsaan Rusia yang konon adalah agen KGB (Badan Intelijen Uni Soviet).

"Amerika Serikat merongrong Sukarno dengan berbagai bentuk. Sebagian besar bentuknya diambil dari repertoar 'trik-trik kotor' yang sudah sering digunakan di tempat lain," ungkap sejarawan Geoffrey B. Robinson dalam Musim Menjagal: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965-1966.

'Trik-trik kotor' itu juga mencakup membuat sebuah film porno dan foto-foto yang seolah-olah menggambarkan Sukarno berada di tempat tidur dengan pramugari Rusia tersebut.

Tentu saja film itu akan disebar dengan cara-cara tersendiri yang serba gelap ke berbagai saluran berita di negara-negara lain. Penyebaran itu juga disertai analisa jika Sukarno sudah “jatuh dalam pelukan KGB”.

Sebuah cara yang cukup untuk memukul Sukarno dua kali dalam satu jurus: menabalkannya sebagai seorang maniak sekaligus seorang komunis yang wajib diperangi.***

 




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan