Politik

Kata Mantan Elite PSI Tidak Ada Diskriminasi saat Anies Baswedan Gubernur DKI: Perjanjian Lama Dimunculkan Pengamat Bilang Upaya Menjegal Anies Maju Pilpres

Mantan Wamen ATR/BPN Surya Tjandra/Net

PANTAU JAKARTA - Melihat track record saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianggap akan menjadi pemimpin yang mengayomi semua kelompok jika terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra memberikan testimoni apa yang telah dirasakan selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau seorang Anies Baswedan menjadi presiden, kira-kira apa sih model kepemimpinan beliau yang dilakukan? Ini gampang banget, kita kalau cukup peduli, cukup membuka hati, khususnya yang tinggal di DKI, itu enggak akan kesulitan menemukan hal-hal itu," ujar Surya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/2) dalam video yang diunggah di kanal YouTube FNN berjudul "Mantan Waka KPK dan Wakil Menteri Dukung Anies. Tak Ada Alasan, Tidak Menang".

Mantan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan, jika Anies menjadi Presiden Indonesia, maka Anies bukan hanya pemimpin pembangunan, melainkan pemimpin yang punya visi kebangsaan dan kenegarawanan.

"Rasanya lima tahun terakhir ini, seorang Anies Baswedan menghadirkan itu," kata Surya.

Surya pun berbicara soal pengalaman dirinya yang mengaku tidak ada diskriminasi ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

"Saya kalau boleh jujur, latar belakangnya minoritas. Triple minoritas, karena saya juga disabel gitu ya. Nggak cuma China dan Kristen, tapi disabel. Rasanya kok enggak ada kegiatan beliau, tindakan beliau sebagai gubernur yang mendiskriminasi. Teman-teman saya atau yang dianggap, kita pikir sebagian barangkali ada di sini juga, akan dilakukan oleh seorang Anies Baswedan ketika di DKI, tidak ada itu," katanya.

Dengan demikian, Surya meyakini bahwa jika Anies menjadi presiden, maka akan mengayomi semua kelompok. "Ini barangkali konfirmasi dan barangkali juga testimoni bahwa beliau tidak akan cuma jadi presiden yang membangun, presiden yang mengayomi semuanya, siapapun kelompoknya itu," pungkasnya.

Upaya Jegal Anies

Upaya penjegalan agar Anies Baswedan mengurungkan niatnya maju Pilpres 2024 dianggap semakin sistematis. Hal ini terlihat setelah dimunculkan kembali perjanjian lama antara Anies dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Dengan diakuinya berbagai macam perjanjian Anies oleh Fadli Zon, menunjukkan adanya penjegalan politik terhadap Anies agar mengurungkan niatnya maju dalam Pilpres 2024 mendatang," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/2).

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini melihat ada upaya sistematis untuk melakukan penjegalan politik terhadap Anies melalui berbagai macam perjanjian yang diungkap oleh kalangan politisi tertentu.

"Dapat dikatakan ini merupakan upaya yang coba diluncurkan oleh para politisi agar Anies gagal atau mengurungkan niatnya maju dalam kontestasi politik 2024 mendatang," paparnya.

"Upaya-upaya itu mulai terlihat. Dari mulai penjegalan terhadap partai pendukung, hingga urusan janji Anies kepada pihak-pihak tertentu," pungkas Saiful.***




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan