NATUNA

Portal Pembatas Kendaraan Dibuka, Warga Harap Pemerintah Permanenkan Jembatan Air Batu Natuna

Tampak warga sedang memotong portal pembatas kendaraan di Jembatan Air Batu Sedanau, Sabtu (25/2/2023).

PANTAU NATUNA - Sebuah portal pembatas bewarna belang merah putih tampak berada ditengah Jembatan Air Batu RT 002 RW 003 Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Portal pembatas tersebut dipasang masyarakat setempat beberapa bulan lalu, sebagai bentuk sosialisasi agar pengguna kendaraan motor tossa 3 roda dan mobil pick-up bermuatan tidak melewati. Sebab masyarakat yang berulang kali secara swadaya sudah kualahan memperbaiki jembatan berbahan dasar kayu tersebut.


"Kemaren pertimbangan dari masyarakat karena jembatan dilewati pick up dan tossa yang bermuatan, sehingga jembatan tersebut rusak dan memperbaikinya selama ini biaya dari masyarakat setempat," ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/2/2023).

Menurutnya, upaya dilakukan sebagai bentuk menjaga kondisi jembatan yang sebelumnya rusak dan telah diperbaiki oleh masyarakat dengan biaya cukup besar supaya terus bisa dilewati pengguna jalan.

"Kemarin memang ada sedikit keluhan dari masyarakat yang lewat. Tetapi setelah dijelaskan alasannya, mereka memahami bahwa jika rusak tentu masyarakat setempat yang disalahkan. Sementara sudah diusulkan dalam musrenbang untuk dibuat jembatan yang lebih baik dan bisa dilewati berbagai kendaraan yang bermuatan sekalipun, tetapi belum bisa direalisasikan," terangnya.

Dengan telah dibuka kembali portal pembatas tersebut pada hari ini. Ia mengimbau kepada masyarakat atau pengguna jalan untuk sama-sama menjaga kondisi fisik jembatan yang telah diperbaiki. 

"Kondisi dikasih portal tengah, sebagai bentuk sosialisasi saja karena beban moral masyarakat air batu dan lemis ini. Mereka sudah bergotong royong, niat mereka menjaga kondisi fisik jembatan ini supaya bisa dilalui terus, paling tidak bertahan agak lama. Tossa dan pick up bermuatan bisa melewati jalan alternatif lainnya. Sementara kosong tanpa muatan bisa lewat," ujarnya.

Ia berharap kedepan jembatan yang saat ini masih berbahan dasar kayu, bisa dipermanenkan oleh pemerintah.

"Paling tidak kedepan jembatan itu dipermanenkan. Dengan swadaya masyarakat, otomatis capek juga mereka. Kalau memang pemerintah belum punya kemampuan untuk itu, bisa dimaklumi. Tetapi juga harus dipikirkan kondisi jembatan yang memang seharusnya permanen. Karena lintas orang maupun kendaraan rutin dilewati, mau tidak mau harus ada peningkatan. Peningakatan salah satunya permanenkan jembatan itu. Dari dulu bahkan tahun ini pun masih swadaya masyarakat juga," pungkasnya. (Johan).




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan