Gegara Punya 2 Suami Satu Atap Bu Siti Nyaris Diusir Warga, Ini Resep Harmonis Seatap Bergiliran WADUH
PANTAU JAKARTA- Dalam masyarakat modern, pola perkawinan yang umum terjadi adalah monogami, di mana satu pria menikahi satu wanita. Namun, ada juga pola perkawinan yang lebih jarang, salah satunya adalah poliandri. Poliandri adalah praktik di mana seorang wanita memiliki beberapa suami pada saat yang bersamaan. Ini pula yang terjadi pada wanita ini. Namun sebelum membahasnya dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang poliandri, mencakup asal-usul, alasan di balik praktik ini, dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap poliandri sekedar menambah wawasan.
Pengertian Poliandri:
Poliandri berasal dari kata dalam bahasa Yunani "poly" yang berarti "banyak" dan "andros" yang berarti "pria". Poliandri adalah bentuk perkawinan di mana seorang wanita menikahi beberapa pria pada saat yang bersamaan. Praktik ini jarang terjadi di berbagai budaya di seluruh dunia.
Asal-Usul Poliandri:
Poliandri memiliki akar budaya yang kuat di beberapa wilayah di dunia. Misalnya, di beberapa daerah pegunungan di Nepal, Tibet, dan India, poliandri telah ada sejak zaman kuno. Tradisi ini terkait dengan masalah warisan dan pewarisan tanah, di mana melalui poliandri, harta keluarga dapat tetap terjaga tanpa harus terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Alasan di Balik Poliandri:
Ada beberapa alasan yang mendasari praktik poliandri. Salah satunya adalah masalah ekonomi. Dalam masyarakat di mana sumber daya terbatas, poliandri dapat membantu mengatur penggunaan sumber daya dengan lebih efisien. Selain itu, poliandri juga dapat melibatkan faktor sosial dan budaya, seperti adat istiadat keluarga atau agama tertentu yang mengizinkan poliandri.
Pandangan Masyarakat Terhadap Poliandri:
Pandangan masyarakat terhadap poliandri sangat bervariasi. Di beberapa budaya, poliandri diterima sebagai bagian dari tradisi dan budaya mereka, sementara di tempat lain, poliandri dianggap tabu dan tidak diterima secara luas. Dalam beberapa kasus, praktik ini telah mengalami penurunan seiring dengan perubahan sosial dan modernisasi.
Poliandri di Era Modern:
Dalam masyarakat modern, poliandri masih dianggap sebagai praktik yang jarang terjadi. Beberapa negara mengatur perkawinan secara hukum dan hanya mengakui perkawinan monogami. Namun, dalam beberapa kasus, poliandri masih dapat ditemui, terutama di komunitas-komunitas yang menjaga tradisi dan adat istiadat kuno.
Punya 2 Suami
Apa yang dilakukan Bu Siti, wanita yang menjalani praktik poliandri atau bersuami lebih dari satu sempat viral.
Ia tinggal seatap dengan dua suaminya, Somad dan Abdul tanpa adanya rasa cemburu satu sama lain.
Somad dan Abdul mengaku terkadang merasa ingin mengakhiri hubungan tersebut, namun anehnya rasa cinta kembali muncul setiap bertemu Bu Siti. Bu Siti pun membagikan resep keharmonisan keluarganya, seperti apa?
Wanita bernama Bu Siti mengungkap kisahnya punya dua suami alias poliandri
Kisah Bu Siti yang tinggal serumah dengan dua suaminya alias poliandri membuat publik heboh.
Publik menuding praktik poliandri Bu Siti dan kedua suaminya ini telah mencoreng nama agama Islam.
Bahkan Bu Siti dan kedua suaminya nyaris diusir warga sekitar rumah lantaran melakukan poliandri.
Lantas apakah keputusan Bu Siti untuk memiliki dua suami ini merupakan hal yang salah?
Video tentang kisah Bu Siti melakukan praktik poliandri ini diunggah Ki Bungsu Kawangi pada tanggal 18 April 2023.
Melansir Tribun Pekanbaru, Bu Siti tinggal bersama Somad dan Abdul di satu rumah dan mencari nafkah bersama.
Mereka memiliki usaha warung kecil-kecilan dan warung bensin eceran Yang menarik, ketiganya hanya memiliki dua kamar tidur.
Sehingga Bu Siti harus bergantian mendatangi kamar yang berbeda jika suaminya meminta jatah.
"Setiap malam bergiliran seperti itu. Salah satu sudah tidur, yang lainnya belum. Begitu," ujar Bu Siti.
"Tidak pernah (bertiga), bagaimana mungkin tidur bersama?" tambahnya.
Bu Siti dan kedua suaminya mengaku sering hampir diusir oleh warga.
Warga murka karena status poliandri mereka dan tinggal dalam satu rumah.
"Ada warga yang mengklaim bahwa kami mencemarkan nama kampung."
"Tapi bagaimana lagi, kami tidak memiliki tempat lain," ujar Somad.
Mereka bertiga mengakui, mereka memaksa diri untuk tinggal bersama meskipun mendapat penolakan dari warga.
Praktik poliandri yang mereka lakukan memang tidak lazim, oleh karena itu wajar jika ada warga yang merasa tidak setuju.
Ki Bungsu Kawangi pun mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh pasangan suami dan istri ini tidak masuk akal.
"Jika dikatakan tidak masuk akal, memang tidak masuk akal. Seorang pria memiliki dua istri dan mereka hidup harmonis, itu sulit."
"Satu istri saja sudah rumit, apalagi dua suami tidur dalam satu tempat dan tetap harmonis," ujar Ki Bungsu Kawangi.
Sosok Bu Siti yang tinggal serumah dengan dua suami sampai nyaris diusir warga
Somad menceritakan, selama hidup bertiga serumah, mereka hidup harmonis dan rukun tanpa ada rasa iri dan cemburu terhadap salah satu pasangan.
Somad dan Abdul menjelaskan, terkadang mereka merasa ingin mengakhiri hubungan tersebut.
Namun yang anehnya, saat mereka bertemu dengan Bu Siti, perasaan tersebut langsung hilang dan rasa cinta kembali muncul.
Hal ini menimbulkan rasa penasaran Ki Bungsu Kawangi.
"Apakah ada resep khusus? Saya tidak mungkin bisa melakukan hal seperti itu jika saya polosan," ujar Ki Bungsu Kawangi.
"Sekarang tidak ada yang polosan," jelas Bu Siti.
Bu Siti kemudian menjelaskan rahasia mereka tetap hidup harmonis meskipun memiliki dua suami dan tinggal dalam satu rumah.
Sesuai dengan penjelasan kedua suaminya, Bu Siti sering mandi di tengah malam dengan menggunakan air dingin.
Ia mandi dengan mencampurkannya dengan kembang.
"Mandi di malam hari dengan air dingin dan menggunakan kembang, begitu," ujar Abdul heran.
"Tentu saja harus mandi terlebih dahulu," timpal Bu Siti terhadap pertanyaan suaminya.
"Haruskah menggunakan kembang?" tanya Abdul untuk memastikan.
"Iya, harus menggunakan kembang," tutup Bu Siti.
Sampai Senin (5/6/2023), video tersebut sudah ditonton 745 ribu lebih kali dan sudah dikomentari 3.730 netizen.
Beragam komentar netizen soal wanita poliandri tersebut di antaranya:
Su Hendra: Naudzubillahimindalik....Smoga kita dijauhkan dari hal buruk yg dibenci Allah...
Mulyono Yuni: Ya allah jauhkan keluarga kami dari jalan yg menyimpang dari syariat Islam aamiin
Saufi asri: Smg Ustadz tetap sehat dan senatiasa dlm lindungan Allah SWT.aamiin ya Rabbal'aalamiin
Kurniasih: Keren pak ustd, barokallah pak ustad ,smoga menjadi amal jariyah ,dan menyadarkan wanita tsb
SULBAR BIJAYA OFFICIAL: Semoga para alim ulama bisa segera memberi edukasi dan sehingga aparat penegak hukum menghentikan peraktek pernikahan seperti itu
Linda Marlinda: Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua agar selalu berada di jalan yg benar sesuai dengan syariat agama Islam yg di ridho Allah SWT
Diusir hingga Pakaiannya Dibakar
Dikutip dari tribunnews.com, sebelumnya video aksi warga mengusir seorang perempuan di Cianjur, Jawa Barat, sempat viral di media sosial.
Berdasarkan informasi, pengusiran yang dilakukan oleh warga ini karena perempuan tersebut ketahuan menikah diam-diam dan memiliki dua suami.
Dalam video yang beredar, tampak warga berkerumun di sebuah rumah dengan banyak pakaian berserakan di depannya.
Terdengar juga suara sejumlah warga yang tampak geram berteriak mencaci maki dan menyuruh perempuan tersebut pergi dari kampung.
Belakangan diketahui perempuan yang diusir oleh warga tersebut berinisial NN (28).
Sebelum menikah secara siri dan diam-diam dengan suami keduanya, NN dilaporkan masih berstatus istri sah pria lain.
"Ulah aya karunya da manehna ge teu karunyaeun (Jangan kasihan, dia juga tidak ada rasa kasihan)," tutur perekam dalam video yang beredar pada Senin (16/5/2022).
Menanggapi ucapan tersebut, seorang ibu-ibu yang merasa geram tampak memberikan pendapat serupa.
"Heeh, manehna ge teu karunya ka urang (Iya, dia juga tidak kasihan sama kita)," ucapnya.
Sementara ibu-ibu lainnya terdengar kesal sambil memprovokasi agar perempuan tersebut diusir dari kampung.
"Kaluarkeun! (keluarkan)," ujar seorang ibu-ibu.
"Gusur, cenah kaluar, gusur (gusur, biar keluar, gusur)," kata ibu-ibu lainnya.
Seorang ibu-ibu kemudian terlihat menghampiri tumpukan pakaian milik perempuan yang diusir warga.
"Pengusiran warga sama perempuan yang punya suami dua," tutur perekam, dikutip dari akun Instagram @infojawabarat, Selasa (17/5/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah warga menuturkan bahwa wanita tersebut bersama keluarganya meninggalkan Desa Tanjungsari pada Jumat, 13 Mei 2022, tengah malam.
Tokoh masyarakat Desa Tanjungsari, Aep Ibing (60) mengatakan, perempuan tersebut masih berstatus sebagai istri sah dari TS (49).
Akan tetapi, NN diam-diam melakukan pernikahan lagi secara siri dengan laki-laki berinisial UA (32) yang merupakan warga Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Pernikahan sirinya dengan UA dilakukan lima bulan lalu, tepatnya pada bulan Desember 2021.
Pernikahan diam-diam tersebut dilakukan di kampung kediaman UA, dengan melibatkan seorang ustaz setempat.
Akan tetapi kasus poliandri yang dilakukan NN tersebut baru terbongkar pada Minggu (8/5/2022).
Pihak keluarga TS awalnya merasa curiga dan melakukan penelusuran.
Hingga mereka akhirnya menemukan NN telah menikah dengan orang lain, meski telah bersuami sah.
Mendapat perlakuan seperti itu dari sang istri, TS pun mengaku sudah ikhlas sehingga menjatuhkan talak tiga dan menyatakan cerai.
Sedangkan warga yang ikut marah kemudian mengusir perempuan tersebut dari Desa Tanjungsari.
TS juga mengatakan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan di kantor polisi dan dihadiri pihak-pihak terkait.
Meski sempat emosi, dia mengatakan, banyak keluarga yang menenangkan sehingga dia sabar dan sudah ikhlas.***
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar