Bayi Alami Benturan Kepala Lakukan 4 Hal Ini Berikut Gejala Katarak dan Cara Mengatasinya

PANTAU JAKARTA - Bayi sangat rentan mengalami benturan kepala dan orangtua harus bisa tenang dan sigap untuk mengatasinya.
Kepala bayi rentan terbentur benda keras selama masa pertumbuhannya, seperti jatuh dari tempat tidur, oleng saat belajar berdiri, atau terpleset saat belajar berjalan.
Artikel ini akan menunjukkan pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua pada bayi yang mengalami benturan kepala.
Bagaimana memberikan pertolongan pertama pada bayi yang mengalami benturan kepala?
Mengutip Verywell Health, sebelum Anda memberikan pertolongan pertama, terlebih dahulu Anda harus tenang. Pertama-tama, Anda harus tarik napas dalam-dalam.
Setelahnya, Anda dapat melakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada bayi yang terbentuk kepalanya saat jatuh, sebagai berikut:
Dikutip dari kompas.com, jika bayi Anda sadar dan menangis, peluk atau gendong bayi Anda dan cobalah untuk menenangkannya. Menangis adalah reaksi yang benar-benar normal, mengingat bayi Anda mungkin kaget dan kesakitan.
Jika muncul benjolan sebesar telur di kepalanya setelah terbentur, segera berikan kompresan dingin selama sekitar 20 menit setiap 3-4 jam. Benjolan mungkin hanya merupakan tanda cedera kepala ringan. Jika terjadi tanda-tanda cedera kepala yang lebih serius, seperti kehilangan kesadaran atau muntah berulang, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan anak.
Jika ada pendarahan, tekan atau tutupi lukanya dengan kain bersih selama sekitar 15 menit. Kepala penuh dengan pembuluh darah di dekat permukaan kulit, jadi rentan mengeluarkan banyak darah apabila terluka.
Penting diketahui bahwa hindari untuk mencoba memindahkan bayi Anda yang kehilangan kesadaran setelah terbentur. Anak Anda mungkin mengalami cedera tulang belakang atau leher, yang keduanya dapat diperparah dengan adanya gerakan yang tidak benar.
Bagaimana tanda-tanda cedera kepala serius pada bayi?
Mengutip Healthline, cedera kepala pada bayi kebanyakan bersifat ringan, menurut studi 2015.
Namun, tidak menutup kemungkinan bayi bisa mengalami cedera kepala serius.
Menurut CDC, jatuh dengan cedera kepala serius (cedera otak traumatis) adalah penyebab utama bayi hingga anak usia 4 tahun dilarikan ke gawat darurat.
Orangtua harus segera hubungi unit gawat darurat, jika bayi yang terbentur menunjukkan salah satu tanda-tanda cedera kepala serius berikut:
Pendarahan yang tidak terkendali dari luka di kepala
Ubun-ubun menonjol atau penyok
Terjadi memar atau bengkak yang parah
Muntah lebih dari sekali setelah benturan kepala terjadi
Bayi mengantuk dengan tanda yang tidak biasa, seperti mengantuk berat dan sulit untuk tetap sadar
Kehilangan kesadaran atau tidak merespons suara atau sentuhan
Keluar darah atau cairan dari hidung atau telinganya
Kejang
Ada tanda cedera pada leher atau tulang belakangnya
Bayi kesulitan bernapas
Anda sebagai orangtua harus mewaspadai tanda-tanda cedera kepala serius pada bayi Anda selama 24-48 jam setelah benturan kepala terjadi.
4 Gejala Katarak dan Cara Mengatasinya
Apakah Anda tengah merasakan pandangan buram dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu? Kondisi di atas bisa jadi salah satu gejala katarak.
Untuk diketahui, katarak adalah penyakit mata yang membuat lensa bola mata keruh. Gangguan kesehatan yang ini membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan sampai kebutaan.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab katarak utamanya karena gangguan biokimia yang mengganggu proses penggumpalan protein lensa.
Ada beberapa faktor penyebab kondisi ini, seperti faktor penuaan, kelainan bawaan, efek samping obat tertentu, atau komplikasi penyakit diabetes dan penyakit mata.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit mata ini, kenali ciri-ciri katarak yang perlu diperhatikan berikut cara mengatasinya.
Gejala katarak yang perlu diwaspadai
Menurut KMN EyeCare, ada beberapa gejala katarak yang perlu diwaspadai, antara lain:
Pandangan kabur
Katarak bisa membuat pandangan kabur seperti berkabut. Tingkat kaburnya penglihatan ini dipengaruhi tingkat keparahan penyakit. Kondisi ini disebabkan kondisi lensa mata yang keruh, protein lensa yang mengeras, atau menebal.
Sensitif terhadap cahaya
Mata orang normal biasanya tidak terlalu masalah ketika harus menatap cahaya terang atau kondisi silau. Bagi penderita katarak, kondisi ini bisa sangat mengganggu dan membuat mata tidak nyaman.
Objek yang dilihat warnanya berubah
Katarak juga bisa menurunkan sensitivitas kontras penglihatan, sehingga warna yang biasa terang atau cerah, jadi terlihat kusam atau pudar.
Pandangan berbayang
Beberapa penderita katarak juga merasakan objek yang dilihat menjadi berbayang atau jadi ganda.
Gejala katarak di atas biasanya dialami kalangan lansia. Tapi, tidak menutup kemungkinan orang yang masih muda juga bisa terkena penyakit mata ini.
Cara mengatasi katarak
Cara mengatasi katarak utamanya dengan operasi. Operasi katarak tujuannya untuk mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan.
Sebelum menjalani operasi katarak, penderita biasanya dianjurkan untuk melakukan penyesuaian gaya hidup.
Seperti memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan atau di tempat silau. Atau, mengenakan topi untuk menghalau sengatan sinar matahari.
Selain itu, terkadang penderita katarak juga dianjurkan memakai kacamata atau lensa khusus dengan resep dokter.
Perlu diingat, gejala katarak yang diabaikan atau tidak segera diatasi bisa merusak mata secara permanen. Jika Anda mengalami ciri-ciri katarak di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan mata.***
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar