Kesehatan

Siapa Sangka Menonton TikTok dan Reels Berlebihan Sebabkan Ini, Apa Itu?

Ilustrasi (Dok:Net)

PANTAU JAKARTA - Dalam era digital ini, platform media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di antara berbagai platform tersebut, TikTok dan Instagram Reels muncul sebagai pionir dalam menyajikan konten video pendek yang kreatif dan menghibur. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kedua platform tersebut, membahas aspek-aspek uniknya, serta membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Seperti diketahui TikTok, platform asal Tiongkok yang diluncurkan pada tahun 2016, telah merevolusi cara orang berbagi dan mengonsumsi konten video pendek. Dengan batas waktu 60 detik, TikTok memberikan kesempatan bagi kreator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam format yang singkat. Algoritma pintar TikTok yang mengutamakan keberagaman konten membuatnya mudah ditemukan oleh pengguna baru.

Sementara itu Reels, yang diluncurkan oleh Instagram sebagai respons terhadap popularitas TikTok, menawarkan pengguna Instagram pengalaman serupa dalam format video pendek. Kelebihan utama Reels terletak pada integrasinya dengan ekosistem Instagram yang sudah ada, memungkinkan pengguna untuk berbagi konten Reels mereka langsung ke feed mereka.

Mirip dengan TikTok, Reels memungkinkan pengguna untuk menambahkan musik dan efek kreatif ke video mereka. Namun, perbedaan terletak pada perpustakaan musik yang lebih besar dan kerjasama eksklusif dengan beberapa artis terkenal, memberikan variasi yang lebih besar dalam pilihan musik.

Seperti hal apapun, ketika seseorang berlebihan juga menimbulkan resiko yang biasanya negatif. Begitu  juga dengan dua medsos ini. Ya, intinya kebijaksanaan dalam mengatur atau porsi waktu tentu sangat diharapkan.

Sebabkan Halusinasi

 

Menonton video di TikTok dan Reels Instagram merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan, terutama oleh orang-orang yang aktif menggunakan internet. Selain menghibur, TikTok dan Reels Instagram dapat menjadi sumber informasi dari video yang dibuat pembuat konten. 

Sayangnya, menonton video TikTok dan Reels Instagram dapat memicu gangguan kesehatan yang serius. Seorang wanita berusia 40 tahun asal Thailand dikabarkan mengalami halusinasi setelah menggunakan TikTok dan Reels Instagram hanya dalam waktu empat bulan. 

Dokter spesialis otak dan neurologi asal Thailand, Surat Tanprawate menyatakan dirinya sering menonton konten di TikTok dan Reels Instagram selama empat bulan belakangan. 

Dia mengunggah konten setiap hari serta menyukai dan berbagi banyak video. Aktivitas ini membuat Surat merasa bahagia. Sayangnya, dia mulai kehilangan interaksi dengan dunia nyata.

 Diberitakan Thaiger dilansir kompas.com , Surat mengalami halusinasi berupa mendengar suara-suara yang mengarahkannya tentang cara membuat video. Dia juga mulai melihat orang-orang yang tidak nyata dan bahkan mengira melihat seorang pria berpakaian hitam mengikutinya. 

Kondisi ini bahkan memaksa keluarganya membawa dia ke rumah sakit. Akibat kondisi yang dialaminya, Surat menyarankan orangtua memantau kebiasaan bermedia sosial anak-anak, anggota keluarga lanjut usia, serta orang-orang yang tampak berhalusinasi setelah melihat konten TikTok dan Reels Instagram. 

Jika ada gejala halusinasi, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater. 

Sementara itu studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford menunjukkan, media sosial yang didesain memutar kontennya secara terus-menerus dapat merangsang pelepasan dopamin berlebihan di otak. 

Hal yang sama dialami saat seseorang kecanduan narkoba. Paparan jangka panjang terhadap media sosial menyebabkan lonjakan dopamin yang dapat memicu halusinasi. Teori lain menyebutkan, banyak konten video yang isinya aneh dan menakutkan yang dapat menimbulkan pengalaman halusinasi.*** 




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan