Peristiwa

Wanita Ini Sebut Pernah Tidur dengan 216 Pria, Katanya Punya Catatan Apakah Ada Namamu?

Siskaeee. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

PANTAU JAKARTA – Gonta-ganti pasangan seksual adalah fenomena yang semakin umum di era modern ini, di mana norma-norma sosial terkait hubungan seksual cenderung lebih fleksibel. 

Meskipun kebebasan ini dapat dianggap sebagai bagian dari hak pribadi, penting untuk menyadari bahwa perilaku ini tidak sepenuhnya bebas dari risiko. 

Seperti diketahui gonta-ganti pasangan seksual dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual (PMS). Meskipun penggunaan kondom dapat mengurangi risiko ini, tidak dapat menyelamatkan sepenuhnya. Ini meningkatkan kebutuhan akan pencegahan dan pengujian secara rutin.

Menariknya berikut penuturan seorang wanita yang tidur dengan 216 pria, penasaran kan?

Punya Catatan

Kreator konten Siskaeee membuat pengakuan mengejutkan. Dia mengaku sudah berhubungan seks dengan 216 pria. Bahkan Siskaeee mengaku memiliki catatan daftar pria yang pernah tidur dengannya. Siapa saja?

Potongan video yang berisi pengakuan Siskaeee itu viral setelah diungah di media sosial. Dalam video itu, tampak Siskaeee berbincang dengan aktris Nikita Mirzani.

"Aku denger-denger kamu udah lebih dari 200 pria yang sudah kamu tiduri," tanya Nikita Mirzani, seperti dikutip detikHot.

"Ya, itu sebelum saya masuk penjara. Sekarang mungkin 215, 16 kemarin, ya 216," jawab Siskaeee.

"Terakhir kapan?" tanya Niki lagi.

"Udah lama sih Bu, udah sebulan yang lalu, sih," kata Siskaeee.

Siskaeee menyebut dirinya mengingat seluruh pria yang pernah diajak berhubungan intim. "Itu 200 itu kamu ingat betul siapa-siapa?" tanya Nikita.

"Ada catatannya Bu soalnya," ungkap perempuan asal Sidoarjo itu.

Namun Siskaeee tak mengungkap siapa saja pria yang berhubungan seks seks dengannya. Dia menyebut catatan itu hanya untuk kenangan.

Saran Pakar

Seentara itu pakar epidemiologi Dicky Budiman ikut menyoroti kebiasaan seks bebas content creator Siskaeee yang belakangan mengaku sudah berhubungan intim dengan 216 pria. Dicky menyebut meskipun saat ini dirinya merasa sehat, bukan berarti sepenuhnya 'aman' dari risiko HIV hingga infeksi menular seksual (IMS), bahkan cacar monyet atau Mpox.

Meski Mpox saat ini banyak menular di kelompok LSL, Dicky meyakini jika transmisi tidak berhasil ditekan, virus mulai bermunculan di kelompok lain.

"Misalnya dia kan bilang saya sudah melakukan tes HIV, tapi negatif, HIV kan ada periode jendela, yang mungkin saat ini dia masih negatif, tapi kita tidak tahu tiga sampai enam bulan ke depan," bebernya saat dihubungi detikcom Senin (13/11/2023).

"Jadi itu masalah waktu terinfeksi penyakit-penyakit berisiko, termasuk di dalamnya monkeypox. Dan ini termasuk kelompok yang harus divaksin monkeypox. Karena mereka termasuk yang berisiko tinggi tertular," sambung dia.

Dicky meminta masyarakat untuk lantas tidak menormalisasi perilaku seks bebas. Selain HIV, monkeypox, penyakit yang kemudian mengintai salah satunya IMS gonore. Gejalanya ditandai dengan muncul nanah pada urine.

Jika seseorang terus menerus terkena IMS pasca melakukan pengobatan, bukan tidak mungkin akan terjadi resisten antibiotik. Alias, obat yang semula dipakai tidak lagi mempan karena memicu munculnya bakteri baru.

"Karena orang seperti itu berulang kali membawa IMS, yang akhirnya konsumsi banyak antibiotik, yang membuat terjadi resistensi antimikroba pada penyakit, patogen yang menyebabkan IMS, dan itu yang sudah terjadi di kawasan ASEAN ini," tutur dia.

Dicky mengambil contoh pada kasus pengobatan gonore, saat ini sudah sulit hanya ditangani dengan ampicilin.

"Sekarang ada jenis yang bahkan amat sangat mahal dan itu juga terbatas," sambung Dicky.

Hal yang sama sempat diutarakan spesialis obgyn dr Boyke Dian Nugraha. Infeksi bakteri gonore yang ada saat ini terus bermutasi di Tanah Air.

"Infeksi super gonore, ada, jaman dulu saya ngobatin gonore cukup dengan penisilin, tapi karena banyak kebal, harus pakai yang naik lagi, sampai sekarang gonore bermutasi menjadi lebih kebal ya, makanya banyak obat-obat antibiotik yang sudah tidak mempan, sehingga mengobati gonore pun kadang-kadang harus melakukan pemeriksaan cek resistensi gonore," sambung dia.

"Kebal karena mungkin sudah berkali-kali, berobat tidak tuntas, akhirnya kumannya jadi kebal, sekarang dikasihnya generasi terbaru, sudah mulai obat-obatan yang keras," pungkasnya.

Di tengah ancaman resisten obat imbas mutasi gonore, dr Boyke lagi-lagi mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan seks bebas. Jika membeli antibiotik, diperlukan resep dokter sehingga jumlah dosis yang digunakan sesuai dengan arahan tenaga kesehatan, dan disiplin menghabiskan obat antibiotik.***

 

 




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan