Artikel

Tradisi yang terdapat di Minangkabau selama Bulan Ramadhan Kabupaten Solok, Kecamatan Gunung Talang, Cupak

Nama: Vika Yuliandari
Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas
 

BULAN  RAMADHAN merupakan bulan suci dalam agama Islam yang di mana seluruh umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai ibadah dan refleksi spiritual. Dalam hal ini seakan-akan Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa khusus pada  bulan ini Allah akan membakar, dan menghanguskan semua dosa yang pernah kita kerjakan dari mulai balik sampai tiba kita diwaktu sekarang ini. Pada bulan Ramadhan ini banyak sekali terdapat tradisi yang kita ketahui seperti perlombaan yang diadakan antar masjid yaitu MTQ, Asmaul Husna, Shalat Jenazah, Hafiz Al-Qur’an dan lain-lainnya. Selain itu ada banyak lagi tradisi yang terdapat seperti Membersihkan Kuburan, Marandang, Balimau, Manjalang mintuo, Ziarah kubur.

Berikut beberapa tradisi pada 1 Ramadhan 1445:

Membersihkan Kuburan
Tradisi pertama dalam menyambut bulan Ramadhan yaitu membersihkan kuburan sebelum masuknya puasa pertama suatu kaum atau suku yang sama akan mulai membersihkan kuburan tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga masyarakat yang bergotong royong membersihkan makam ini. Mereka akan membawa alat-alat seperti cangkul, sapu, dan lainnya dengan penuh antusiasme. Tradisi bersih makam ini menjadi contoh nyata pentingnya menjaga dan merawat tempat peristirahatan terakhir para orang yang telah mendahulukan kita . Diharapkan tradisi ini terus berlanjut dan menjadi bagian budaya masyarakat setempat, serta memperkuat semangat gotong royong dan menjalin kebersamaan. Selain itu kita dapat mendoakan keluarga yang sudah meninggal, tradisi ini juga digunakan untuk ajang silaturahim dengan teman, kerabat dan saudara yang jauh.

Perlombaan antar masjid
Setelah itu akan masuk bulan puasa yang dimana juga terdapat beberapa tradisi yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan bulan Ramadhan ini contohnya perlombaaan yang sring dilaksanakan antar masjid. Sebelum diadakan perlombaan ini para remaja masjid, mushalla maupun surau akan mengadakan rapat terlebih dahulu untuk perancangan acara yang akan diadakan, setelah mendapatkan keputusan, para remaja masjid akan membicarakan kepada pengurus masjid lalu pengurus masjid akan menyampaikan kepada jamaah di masjid tersebut dan para ibu-ibu maupun bapak-bapak akan saling antusias dalam membantu kelancaram acara ini. Setelah itu para remaja akan mulai mancari dana untuk memenuhi kebutuhan acara, hal ini dilakukan untuk memeriahkan bulan Ramadhan. Lalu akan sampai pada hari acara tersebut mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia akan antusias dalam melihat acara tersebut dari awal sampai akhir. Setelah itu nanti akan ada pemenang dari acara, inilah yang sering di tunggu-tunggu para peserta karena pemenangnya bukan dari masjid yang mengadakan acara saja tapi dari masjid, mushalla dan surau-surau yang lain juga, mereka mau menunggu sampai akhir acara dan nanti akan langsung sahur di masjd tersebut, hal ini dapat menjalin silaturahmi kita dengan orang lain dan dapat mengenal satu sama lain.

Pasar Ramadhan
Di perkotaan setakat ini sejak siang sampai dengan menjelang magrib kita akan menyaksikan banyak sekali orang yang menjual makanan atau bisa disebut dengan takjil untuk berbuka puasa. Bahkan, telah menjadi kebiasaan pula, pemerintah tempatan menyediakan tempat-tempat khusus bagi penjual makanan perbukaan untuk menjual dagangannya. Tak heranlah beberapa tempat strategis di kota-kota berubah menjadi pasar makanan dadakan dan bermunculan pulalah para penjual makanan yang tentu saja dadakan juga. Dapat dipastikan pula bahwa ada para penjual makanan dan minuman yang memang itulah pekerjaannya selama ini memindahkan atau memperluaskan perniagaannya ke pasar dadakan tersebut karena tempat itu ternyata sangat diminati masyarakat pada hari-hari Ramadan. Tempat-tempat seperti itu lebih banyak dikunjungi masyarakat dibandingkan dengan restoran, rumah makan, dan atau toko kue yang memang telah sedia ada selama ini.
Masyarakat yang datang ke “pasar perbukaan Ramadan” itu jelaslah untuk membeli berbagai keperluan makanan dan minuman untuk berbuka, bahkan ada di antaranya untuk bersahur juga. Seluruhnya atau sekurang-kurangnya sebagiannya tak hanya membeli makanan dan atau minuman untuk keperluan keluarganya saja, tetapi juga dilebihkan untuk diberikan kepada para tetangga. Pada saat itu kita akan sering berbagi dengan saudara atau tetangga karena akan perasaan take nak atau tak nyaman jika tak berbagi makanan, minuman, atau yang lainnya saat perbukaan dengan para tetangga, walaupun sedikit atau banyak tak perlulah dikira.

Marandang
Setelah ini akan ada beberapa tradisi yang akan dilaksanakan seperti kita tahu yaitu Marandang. Memasak rendang atau marandang juga menjadi tradisi rutin bagi masyarakat Sumbar dalam menyambut Ramadan. Rendang merupakan masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan. Di antaranya cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Jadi idak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.

Malam Takbiran

Malam Takbiran merupakan suatu tradisi umat Muslim di Indonesia yang dilakukan pada malam 1 Syawal untuk menyambut datangnya hari Raya Idulfitri. Tradisi ini umumnya dilakukan dengan melakukan pawai di jalanan, kadang-kadang sambil membawa beduk, dan obor. Para peserta takbiran berjalan beriringan membentuk konvoi dan mengumandangkan takbir secara serentak.

Berikut Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Fitri dan Artinya

Bacaan Arab:

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Artinya:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Maha Besar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Allah Maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Hari Raya Idul Fitri
Hari raya idul fitri sangat begitu berarti bagi semua umat islam di seluruh dunia tidak terkecuali indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Hari Raya Idul fitri kita harus saling memaafkan dan memulai kembali jalinan silaturrahmi antar manusia di sekelilingnya baik sanak saudara ataupun tetangga dan orang-orang yang ada disekeliling kita, hal ini sangat dinanti oleh banyak umat muslim dan berkumpul ingin berkumpul bersama keluarga besar. Hari raya idul fitri sangatlah berarti bagi umat islam di seluruh dunia tidak terkecuali indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Hari Raya Idul Fitri juga merupakan hari raya berbuka, yang dimana umat islam sudah diperbolehkan untuk berbuka secara bebas seperti makan, minum, dan lain-lainnya yang dilakukan pada saat siang hari, setelah umat islam berpuasa dalam waktu sebulan penuh, maka dari itu kita sebagai umat islam tidak diperbolehkan lagi untuk berpuasa.

Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan suatu keagamaan yang di mana seseorang harus mengunjungi makam orang yang telah meninggal untuk mendoakan mereka, mengenang mereka, dan memohon ampunan bagi mereka. Hal ini sangat umum terjadi dalam Agama Islam dan beberapa agama lainnya sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Manjalang Mintuo/ Mantari
Setelah selesai menunaikan sholat hari raya idul fitri biasanya akan pergi ke rumah mertua atau bisa disebut manjalang mintuo. Manjalang mintuo merupakan tradisi silatuhrami dengan mengantarkan lamang dan kue ke rumah mertua bagi perempuan yang baru sudah memasuki jenjang pernikahan. Manjalang Mintuo memiliki istilah lain yaitu Mantari, Tradisi manjalang mintuo biasanya dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan. Tapi di daerah Cupak, Kabupaten Solok biasanya mantari dilakukan saat setelah melakukan sholat ied dan akan membawa beberapa tentengan seperti: Rendang, Asam Padeh, Ikan Kuah putih, Goreng ayam, Nasi, Kue, agar-agar. Biasanya untuk ikan kuah putih tidak bisa sembarangan ikan, kita harus menggunakan ikan Jumpo atau bisa desebut ikan Rayo. 
 




[Ikuti PANTAURIAU.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan