Peta Politik Pilkada Dumai Berubah, Kok Bisa?
PANTAU DUMAI - Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 membuka ruang bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Dumai untuk mengusung pasangan calon sendiri pada Pilkada Serentak 2024. Dengan perolehan suara yang mencapai lebih dari 25.000 pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu, membuat PDIP tidak harus membangun koalisi dengan partai politik lain.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Dumai, Uber Firdaus berterimakasih atas keputusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat minimal dukungan terhadap pasangan calon di Pilkada Serentak 2024.
PDIP dengan 6 kursi yang sebelumnya wajib berkoalisi untuk memenuhi syarat minimal 20 persen kursi di DPRD Dumai, kini dengan aturan baru bisa mengusung pasangan calon sendiri.
" Terimakasih kepada Mahkamah Konstitusi yang telah membuka ruang bagi PDIP Dumai untuk mengusung pasangan calon sendiri. Sebelumnya dengan 6 kursi, kita wajib berkoalisi dengan partai lain untuk minimal menambah 1 kursi lagi. Dengan keputusan Mahkamah Konstitusi, PDIP Dumai tidak harus berkoalisi lagi," ujar Uber Firdaus dengan nada gembira kepada Kupas Media Grup, Selasa (29/08/24) tadi malam.
Menurut Uber Firdaus, perubahan peta politik itu sangat menguntungkan PDIP untuk melahirkan banyak opsi baru. Hal itu sekaligus mementahkan sejumlah skenario yang selama ini berupaya untuk "meninggalkan" PDIP Dumai.
" Saya pikir ini berkah yang luar biasa. PDIP keluar dari "sandera politik" dan kini leluasa untuk menentukan arah dukungannya," papar Uber Firdaus.
Secara tersirat Uber Firdaus menyampaikan sudah memiliki "jagoan" yang bakal diusung di Pilkada Dumai 2024. Hal itu juga bakal menjadi opsi baru diluar pemetaan dan komunikasi politik yang sempat dibangun sebelumnya.
" Bakal ada kejutan, dan dari sejumlah opsi yang pernah muncul, kemungkinan bakal lahir opsi baru. Intinya PDIP ingin memenangkan pertarungan di Pilkada Dumai 2024. Nanti kita infokan perkembangannya," ungkap Uber Firdaus.
Adapun sejumlah opsi yang sempat muncul sebelumnya adalah membangun koalisi bersama Partai Demokrat dengan mengusung pasangan calon Eddy Yatim-Almainis. Selain itu kabarnya Ferdiansyah juga berupaya untuk mendapatkan dukungan PDIP.
Sedangkan pasangan Reza Fahlepi-Fuad Santoso terganjal karena tidak berhasil mendapat tambahan minimal 1 kursi dari partai koalisi untuk memenuhi syarat mendaftar ke KPUD. Padahal nama pasangan ini sebelumnya sudah sempat diumumkan secara resmi oleh DPP PDIP di Jakarta.
Siapa yang bakal diusung oleh PDIP di Pilkada Dumai 2024, sampai sejauh ini Uber Firdaus masih menutup rapat informasi. "Masih rahasia," ujar Uber sambil tertawa.(sal)
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar