Mahakarya Orang Riau: Mahligai Mayang Menyimah Bukti Terimakasih Suvina, Warga Riau untuk Negerinya

Mahakarya Orang Riau: Mahligai Mayang Menyimah Bukti Terimakasih Suvina, Warga Riau untuk Negerinya
* Oleh: Zulkarnaen, S.Sn *
Ontologi ilmu pengetahuan dan pengetahuan seni pada dasarnya bake dan diantaranya menambah wacana, menambah wawasan, meningkatkan pengetahuan agar pengetahuan lama diperbaharui sehingga mendapatkan konsep Bagaimana membuat sesuatu, bagaimana menyelesaikan sesuatu, menyelesaikan masalah dengan cara Logika dan keilmuan kekinian dikonsep dan ontologi menuntut ilmu dari PAUD hingga Pascasarjana. Itulah konsep seni sebagai pengalaman oleh warga Riau bernama Suvina
Panggilan kecilnya Ina, Suvina warga Riau, Kab. Indragiri Hulu, Kec. Kecamatan Kelayang, Desa Dusun Tua Pelang, orang yang ke-61 bergelar M.Sn di Riau, gelar Magister Seni.
Perempuan pertama kali menyandang gelar itu di Kab. Indragiri Hulu. Semoga menjadi motivasi pendidikan bagi masyarakat Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau Indonesia.
Ujian akhir seni tari seminggu lalu untuk memperoleh gelar Magister Seni di kampungnya, baginya wujud terimakasih kepada masyarakat Riau, khususnya Desa Dusun Tua Pelang, ditempat ia dibesarkan dan di sini pula ia abdikan diri lewat karya/Pleasure Teks 3M (Mahligai Mayang Menyimah) sebuah karya simbol permintaan izin menyemah kampung yang pernah hilang dan dihadirkan kembali olehnya dengan konsep koreografi.
Jelas pertunjukan ini spektakuler seperti pengakuan Kadisdikbud Indragiri Hulu dan Masyarakatnya. Pleasure Teks (baca Semiotika Negativa ditulis oleh Dr. Sunardi, ada perbedaan Pleasure Teks dengan karya, Pleasure Teks mendalam, ilmiah) atau sebut saja sebagai mahakarya yang ditampilkan memukau karena berkesan baru, pesan yang ditampilkan dalam Pleasure Teks atau karya yang mendalam karena ilmu yang diperolehnya yang diterapkan ke dalam mahakarya dan bedanya karya seni tanpa ilmu pengetahuan yang ditempuh dalam dunia akademis hasilnya gegai dan bersifat temporer, usai ditelan masa.
Ciri khas mahakarya seni tari yang ditampilkan Suvina dan pertama kali di Kab. Indragiri Hulu, tidak di pentas lagi. Pentasnya tanpa panggung, bermain di luar rumah, masuk lewat jendela, banyak pentas berpindah-pindah dari satu tempat lain. Sesekali mata audiens ke barat, ke timur, ke selatan dan ke utara - banyak lagi dalam kajian koreografi. Salot untuk Putri Riau, karya unik dan menarik dan mengangkat nilai tradisi sebagai masyarakat berbudaya hingga seni budaya dapat dikembangkan di daerah masing-masing khususnya daerah Riau dengan analisis yang terukur baik kualitatif dan kuantitatif secara akademik mampu menambah Khasanah budaya bangsa khususnya budaya Riau yang masih banyak untuk digarap masih membutuhkan seniman Dan ilmuwan di bidang seni
Warga Riau berbangga bertambahnya Seniman yang ilmuwan - jarang sekali masyarakat berminat menempuh kuliah di bidang seni apalagi kuliah sampai magister seni. Upaya yang dilakukan oleh Suvina meskipun dalam keadaan sederhana namun karena motivasi menuntut ilmu yang semakin tinggi dan untuk meraih masa depan mengangkat harkat martabat warga Riau dalam dunia pendidikan, Suvina terus mewujudkan cita-citanya hingga mendapatkan gelar magister seni dan akan diviruskan lewat dunia pendidikan. Itu rencananya berharap pula cita-cita sebagai insan seni yang tetap berkobar meskipun menghabiskan uang pribadi 130 juta rupiah untuk sebuah mahakarya seni.
*Penulis adalah Mahasiswa S2 ISI Padangpanjang, Guru, PNS dari Kota Dumai, Penulis dibeberapa media Riau, Sumbar dan Nasional.
Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813 6366 3104
atau email ke alamat : pantauriau@gmail.com
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan PANTAURIAU.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan
Tulis Komentar